8 Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari untuk Kesehatan Kucing Peliharaan dan Rahasia untuk Menjaga Kucing Kalian Selalu Sehat

Informasinya.com-Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di dunia. Namun, sebagai pemilik kucing, kita harus tahu bahwa tidak semua makanan dan minuman aman untuk kucing. Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada kucing, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan dan minuman yang harus dihindari saat memberi makan kucing kita.

Beberapa makanan dan minuman yang tidak boleh atau jangan diberikan kepada kucing adalah:

Makanan yang mengandung bawang

Bawang dan bawang putih dapat menyebabkan kerusakan pada darah kucing dan bahkan kematian. Keapa demikian karena Bawang dan bawang putih mengandung senyawa yang disebut allium, yang dapat menyebabkan kerusakan pada darah kucing. Allium menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal dan menyebabkan kerusakan pada sel darah merah. Ini dapat menyebabkan anemia (kurangnya sel darah merah) yang serius pada kucing. Kerusakan pada darah kucing dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, lelah, dan pucat, dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kematian. Selain itu Bawang dan bawang putih juga dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kerusakan hati. Itu sebabnya sebaiknya menghindari memberikan makanan yang mengandung bawang dan bawang putih untuk kucing kalian.

Makanan yang mengandung alkohol.

Alkohol dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan hati pada kucing karena kucing memiliki sistem metabolisme yang berbeda dari manusia. Kucing memiliki enzim yang sangat sedikit yang dapat memecah alkohol, sehingga alkohol tidak dapat dikeluarkan dari tubuh kucing dengan cepat. Ini dapat menyebabkan keracunan alkohol pada kucing, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan hati pada kucing. Hati kucing berperan dalam proses metabolisme, dan ketika alkohol masuk ke dalam tubuh kucing, hati harus bekerja keras untuk memecahnya. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada hati kucing, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti hepatitis, sirosis, dan gagal hati.

Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang dapat menyebabkan kejang, kehilangan keseimbangan, dan kehilangan kesadaran.

Karena keracunan alkohol dan kerusakan hati yang serius dapat terjadi pada kucing yang minum alkohol, sangat penting untuk menghindari memberikan alkohol kepada kucing Kalian.

Makanan yang mengandung cokelat

Makanan yang mengandung cokelat tidak boleh diberikan kepada kucing karena cokelat mengandung senyawa yang disebut theobromine. Theobromine adalah stimulan yang ditemukan dalam cokelat yang dapat menyebabkan keracunan pada kucing. Kucing tidak dapat mencerna theobromine dengan baik sehingga theobromine dapat menumpuk dalam tubuh kucing dan menyebabkan efek buruk.

Theobromine dapat menyebabkan masalah jantung, sistem saraf, dan ginjal pada kucing. Gejala keracunan theobromine meliputi diare, muntah, kejang, takikardia (detak jantung yang cepat), dan bahkan kematian. Semakin tinggi tingkat theobromine dalam cokelat, semakin besar risiko keracunan pada kucing.

Makanan yang mengandung gula

Kucing tidak memerlukan gula dalam diet mereka dan makanan yang mengandung gula dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes. Kucing adalah predator yang memerlukan protein dari daging untuk diet yang sehat. Gula dalam makanan kucing tidak memberikan manfaat nutrisi bagi kucing dan hanya menambah kalori yang tidak diperlukan.

Obesitas adalah masalah kesehatan yang umum pada kucing dan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes, masalah jantung, masalah tulang dan sendi, serta masalah reproduksi.

Makanan yang mengandung kafein

Kucing tidak boleh memakan makanan yang mengandung kafein karena kafein dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan jantung pada kucing. Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan. Pada kucing, kafein dapat menyebabkan aritmia jantung (irreguler detak jantung), yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Makanan yang mengandung garam

Kucing tidak boleh memakan makanan yang mengandung garam karena garam dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ginjal kucing. Ginjal kucing berperan dalam mengontrol kadar garam dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui urine. Jika kadar garam dalam tubuh kucing terlalu tinggi, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Makanan yang terlalu asin dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit ginjal kronis. Kucing yang menderita masalah ginjal akan mengalami gejala seperti penurunan nafsu makan, diare, dan dehidrasi.

Makanan yang mengandung garam tinggi seperti makanan olahan, makanan dalam kaleng, atau makanan yang diasinkan sebaiknya dihindari. Makanan kucing yang diformulasikan khusus juga mengandung garam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kucing, sehingga tak perlu menambahkan garam tambahan.

Makanan yang mengandung daging mentah

Kucing tidak boleh memakan makanan yang mengandung daging mentah karena daging mentah dapat mengandung bakteri yang berbahaya bagi kucing, seperti Salmonella dan E.coli. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada kucing yang dapat menyebabkan diare, muntah, dan dehidrasi. Daging mentah juga dapat mengandung parasit seperti Toxoplasma gondii, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada kucing dan bahkan pada manusia.

Selain itu, daging mentah juga tidak mengandung nutrisi yang diperlukan kucing, seperti vitamin B12 dan taurin yang diperlukan untuk kesehatan jantung dan penglihatan kucing. Makanan daging yang dipanggang atau dipanggang atau diolah dengan benar dapat menyediakan nutrisi yang diperlukan kucing tanpa risiko infeksi bakteri

Minuman yang mengandung susu

Kucing tidak boleh minum minuman yang mengandung susu karena kucing tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Beberapa kucing dapat mengalami diare, mual, atau muntah setelah minum susu. Minum susu dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi atau intoleransi laktosa.

Kucing dewasa tidak memiliki enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa dalam susu, sehingga susu tidak digunakan dalam diet kucing dewasa. Namun, kucing bayi memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna susu ibunya, tapi setelah mereka dewasa enzim laktase akan berkurang dan akan mengalami kesulitan mencerna susu.

Jadi, untuk menjaga kesehatan kucing Kalian, sebaiknya menghindari memberikan minuman yang mengandung susu pada kucing Kalian dan memberikan air putih yang cukup sebagai minuman utama kucing kalian.

Ingat bahwa kucing adalah predator yang memerlukan protein dari daging untuk diet yang sehat. Beberapa jenis makanan yang tidak boleh diberikan kepada kucing juga boleh diberikan dalam jumlah yang sangat sedikit sebagai treat. Namun sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter hewan sebelum memberikan makanan apapun kepada kucing kalian jangan sembarangan memberi.

Semoga artikel ini bermanfaat dan berikan yang terbaik untuk kesehatan kucing kesayangan kalian.